Kunov ID | Aplikasi untuk Pantau Komoditas Harga dan Inflasi Sekarang, masyarakat Jawa Tengah dapat dengan mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan perkembangan harga komoditas strategis di 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah.
Hal ini berkat adanya situs Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHati) yang merupakan hasil kerja sama antara pemerintah provinsi Jawa Tengah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Situs ini dibuat dengan tujuan untuk menekan spekulasi harga di pasar yang berdampak pada inflasi.
“Harga-harga bisa dipantau melalui handphone. Kalau ada lonjakan harga, langsung bisa dipantau. Pada aplikasi SiHati, juga ada fasilitas chatting serta virtual meeting antar kabupaten/kota. Jadi pengguna bisa tahu inflasi di Jateng yang terendah dimana,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng DIY, Iskandar Simorangkir usai membuka pelatihan aplikasi SiHati yang diikuti oleh tim TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) di 35 kabupaten/kota di Semarang, Senin (21/12/2015). Saat ini, aplikasi SiHati hanya tersedia untuk sistem operasi Android. Aplikasi ini telah diluncurkan sejak enam bulan lalu. Aplikasi ini disosialisasikan agar anggota tim TPID dapat secara langsung memantau dan melaporkan dengan informasi terbaru, mengenai harga-harga komoditas secara real-time. Selain melalui perangkat Android, aplikasi SiHati juga bisa diakses di alamat www.hargajateng.org.
Di dalam SiHati, terdapat beberapa menu utama selain peta komoditi dan tabel komoditi. Melalui SiHati, masyarakat juga bisa memperoleh berbagai informasi lain mulai dari informasi profil daerah hingga informasi mengenai inflasi. SiHati juga akan memberikan peringatan kepada pejabat terkait, seperti Gubernur, Walikota, dan Bupati, apabila terjadi lonjakan harga diatas 10 persen selama tiga hari berturut-turut.
“Jika kenaikannya harga tidak normal, maka dapat segera diketahui sehingga bisa diambil langkah-langkah strategis, seperti diadakan operasi pasar,” tambah Iskandar.
Sekretaris Daerah provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono menyatakan bahwa dengan adanya SiHati diharapkan harga produksi dan harga akan seimbang. Selain itu, diharapkan, kondisi harga komoditas juga dapat dipantau dengan lebih mudah.
“Ini bagus, akan disosialisasikan sistem SiHati ini, dan diharapkan bisa terintegrasi dengan SMS gateaway. Jadi petani tidak perlu datang ke Jateng atau Semarang untuk memantau harga bawang. Kedepannya, petani juga harus menggunakan IT juga biar melek teknologi,” terang Sri.
0 komentar:
Post a Comment